Batik adalah salah satu ekpresi budaya yang
memiliki makna simbolis yang unik dan mengandung nilai estetika yang
tinggi.Batik memiliki ragam hias /corak yang dibuat dengan canting dan cap
dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna.Teknik ini hanya bisa
diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun,wol dan
bahan sintesis lainnya.
Batik merupakan bagian dari
identitas dan jati diri yang melekat pada bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan
cara pembuatannya cukup unik dan memiliki corak yang beragam .Batik memiliki
nilai seni yang tinggi dan menjadi
bagian dari salah satu kekayaan dan
kebanggaan yang dimiliki Indonesia bahkan telah menjadi pakaian resmi di
Indonesia.Tak heran jika dalam berbagai upacara terutama upacara
pernikahan,kita akan menemukan sejumlah orang yang berbatik dalam acara
tersebut.
![]() |
Penulis bersama Pemuda Makassar berpakaian Batik dalam acara pernikahan adat Bugis-Makassar |
Sejak Malaysia hendak mengakui
bahwa batik berasal dari negaranya yang akhirnya membuat rakyat Indonesia
menjadi geram dan memperjuangkan tradisi batik sebagai budaya luhur asli dari
Indonesia.Perjuangan rakyat Indonsia berbuah hasil ketika UNESCO PBB memasukkan
batik Indonesia dalam Daftar Representatif Budaya dan selanjutnya pemerintah
menetapkan tanggal 2 oktober sebagai hari batik nasional.
Riwayat Batik Toraja
Pada umumnya orang berpendapat
bahwa batik merupakan budaya tradisional Jawa.Namun menurut Danar hadi,seorang kurator pada museum
batik kuno yang mengatakan bahwa batik dikenal sejak abad V di Tanah Pasundan
dan Tana Toraja.
Heingga ( 1996) berpendapat
bahwa konon batik diperkenalkan oleh orang India pada saat Raja Lembu Amiluhur
menihkahkan putranya dengan puteri India sekitar tahun 700. Dalam bagian
lainnya, disebut kalau batik dalam bentuk yang lebih primitif justru sudah
dimiliki oleh orang Toraja (Tana Toraja, Sulawesi Selatan). Kata “batik”
sendiri baru secara tertulis ditemukan pada tahun 1641 dalam dokumen pengiriman
barang dari Batavia (Jakarta) ke Bengkulu, sedangkan menurut pakar batik
Belanda, Rouffaer (1914), referensi pertama tentang batik ini merujuk ke tahun
1520 (Gittinger, 1985).
Di sisi lain, J.L.A. Brandes
(arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa
tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan
Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh
Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi dalam membuat batik
Dalam Kompas yang menuliskan bahwa cikal bakal batik
dapat ditelusuri dari Banten dan kain Ma’a dari Toraja ,Sulawesi Selatan yang
memakai bubur nasi sebagai perintang warna.Namun karena posisi geografis di
Toraja yang terisolasi di pegunungan, maka menurut para ahli, hal inilah yang
membuat batik Toraja tidak terlalu me-nasional .Tak seperti batik Jawa yang
diduga diperkenalkan pada zaman Raja Lembu Amiluhur ( Jenggala). Hal ini
memunculkan teori bahwa boleh jadi Indonesia juga melahiran batik pertama yang
berawal dari daerah Toraja sendiri.
Warna khas batik Toraja sendiri
adalah hitam,merah,putih dan kuning. Untuk warna kombinasi setelah kain dicap
kemudian di celup dengan pewarna dan selanjutnya beberapa garis motif ditutup
dengan warna yang berbeda.
![]() |
Batik Motif Toraja,dok:Pribadi |
Terkadang muncul keprihatinan
dari berbagai pihak yang khawatir tradisi batik ini bisa tetap bertahan
ditengah gempurnya budaya asing yang menggrogoti Indonesia. Di sisi lain, Ada
pula yang mencari cara agar batik bisa dilestarikan dan takkan punah dimakan
zaman. Adapun berbagai cara yang bisa dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk
bisa menjaga kelestarian budaya ini diantaranya:
1.Pemerintah bersama masyarakat
bekerja sama dalam melakukan pengenalan mengenai batik misalnya melalui
workshop,seminar,pameran mengenai seluk beluk dan jenis batik yang ada di nusantara
2.Pendirian
museum batik yang bisa memperkenalkan,menjaga dan melindungi segala macam jenis
batik sehingga nantinya museum ini bisa menjadi referensi budaya dimana dalam
batik mentransmisikan sejarah,makna simbolis,tradisi sehingga nantinya bisa
dikenal dan dilestarikan masyarakat
3.Mengadakan
kursus keterampilan mengenai cara membuat batik. Hal ini dilakukan agar
generasi muda bisa memiliki keahlian dalam membuat batik dan tidak hanya
dijadikan sekedar gaya pendidikan belaka melainkan sebagai gaya hidup dan
pengabdian dalam pelestarian budaya asli Indonesia.
4.Memperbanyak
buku dan artikel yang bisa diakses secara online ( e-book) mengenai segala hal mengenai batik sehingga bisa
dijadikan sebagai referensi nantinya.
5. Memodernisasi
corak batik Toraja kemudian dituangkan
dalam tren busana dan aksesoris kaum
muda misalnya saja topi, baju,celana, gelang,kalung dan masih banyak lagi. Hal
ini dilakukan untuk menyesuaikan keinginan kawula muda yang selalu ingin tampil
trendy dan modis tanpa meninggalkan tradisi budaya Indonesia. Cara
memasarkannya pun cukup mudah yaitu dengan mendirikan toko batik yang khusus
menjual aksesoris ini.Apalagi jika pemasarannya berkonsep butik online dimana dilakukan
pemamfaatan media sosial internet seperti facebook,twitter,blog sehingga secara
tidak langsung kita membuat suatu toko butik online. Hal inipun disesuaikan dengan
kebiasaan anak muda zaman sekarang yang lebih suka memesan barang via online.
Dengan adanya
pemasaran dan penjualan melalui butik batik dan toko batik online batik seperti kehadiran BERBATIK.COM , maka kegiatan ini mampu memasyarakatkan
batik terutama dikalangan anak muda dalam melakukan aktivitas belanja aneka aksesoris batik dan juga bisa menjadi penopang dan
penggerak kegiatan ekonomi rakyat dalam bidang industri yang mampu menyerap banyak tenaga kerja yang
mempengaruhi perekonomian bangsa Indonesia
Demikianlah
sedikit kisah mengenai seluk beluk batik yang ada di Indonesia terutama
mengenai batik Toraja yang selama ini termarginalkan. Sangat diharapkan
kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan tradisi ini.
Peran pemuda juga tak kalah penting dalam menjaga dan mengapresiasi budaya ini agar kedepannya tradisi ini takkan pudar
dihabisi oleh zaman.
Referensi:
Penulis:Heriyanto Rantelino (Mahasiswa Universitas Hasanuddin,Makassar,Sulawesi Selatan)
http://www.facebook.com/ryan.rantelino
http://www.facebook.com/ryan.rantelino