http://www.sinabungjaya.com |
Ekowisata merupakan jenis
wisata yang paling murah karena hanya menjual “rasa” kepada wisatawan.Ekowisata
pesisir dan laut merupakan bentuk wisata yang dikelola dengan pendekatan
berkelanjutan dimana : (1) pengelolaan bentang alam diarahkan pada kelestarian
sumberdaya pesisir dan laut ,(2) Pengelolaan budaya masyarakat diarahkan pada
kesejahteraan masyarakat pesisir dan (3) kegiatan konservasi diarahkan pada
upaya menjaga kelangsungan pemanfaatan sumberdaya pesisir untuk waktu kini dan
masa mendatang.
Berbagai definisi
ekowisata berkembang di dalam masyarakat antara lain:
- Ekowisata adalah suatu bentuk wisata yang menekankan tanggung jawab terhadap kelestarian alam,memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat
- Ekowisata yaitu suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat
- Ekowisata yaitu perjalanan bertanggung jawab ke area alami dan bertualang yang dapat menciptakan industri pariwisata .
- · Ekowisata adalah wisata berbasis alam dengan menyertakan aspek pendidikan dan interprestasi terhadap lingkungan alami dan budaya masyarakat dengan pengelolaan kelestarian ekologis
B.Mencontoh
pengelolaan Ekowisata negara Kanada
Konsep pengelolaan ekowisata yang baik dapat kita contoh dari
negara Kanada tepatnya di kota Halifax,Nova Scotia.Di tempat ini kita
disuguhkan dengan adanya keindahan alam
di sekitar sungai,pantai dan laut dan juga adanya kemampuan pengelola
ekowisata untuk memanfaatkan kelangkaan ikan Paus dimana kita bisa melihat
sekawanan ikan paus yang muncul tenggelam sambil menyemprotkan air ke udara
setiap kali akan bernafas.
Dengan disediakannya kapal
yang didesain khusus sehingga menjamin
keselamatan wisatawan dan membuat mereka leluasa bergerak dan memotret
ikan Paus dengan leluasa di atas kapal.
Dalam perjalananan pulang
,para wisatawan dipenuhi rasa senang dan kagum telah melihat ikan Paus dengan
mata kepalanya sendiri. Sepertinya rasa senang dan kagum tersebut ingin cepat
disampaikan kepada semua orang .Keinginan berbagi rasa itu tersalur ketika
sampai di darat. Meskipun para wisatawan hanya dibebani dengan lima puluhan
dollar Kanada untuk melihat ikan Paus,namun sampai di darat uang ratusan bahkan ribuan dollar mulai mengalir lancar
dari saku wisatawan ,dan di sinilah keuntungan ekonomi mulai menyentuh para
pihak yang terlibat dalam kegiatan ekowisata ikan Paus.
Wisatawan pun mulai membeli puluhan perangko dan kartu pos
bergambar ikan,kemudian ditulisi cerita indah mengenai ikan Paus ,terus dikirim
kepada kerabatnya yang ada di belahan dunia.Pengiriman kartu pos ini kelihatan
sederhana ,namun telah menghidupkan jasa pos,percetakan,fotografi, dan
pedagang.
Para remaja perempuan dan
ibu-ibu pun juga tak mau ketinggalan berlomba membeli tas, pakaian dan
perhiasan seperti cincin ,gelang dan
kalung bermotif ikan paus.Para remaja lelaki dan bapak –bapak berburu topi dan
baju bergambar ikan paus.Semua kegiatan
jual beli ini telah menghidupkan indusri kerajinan emas dan perak,serta
konveksi pakaian.
Para orang tua dan ilmuwan
punya ketertarikan lain. Mereka masuk museum ikan Paus di lokasi tersebut untuk
mendapatkan informasi terlengkap tentang ikan paus,mulai dari aspek
biologi,ekologi ,reproduksi ,pola migrasi,hingga hubungan sosial dan sistem
komunikasi ikan Paus.Semua informasi dapat diperoleh dan disaksikan melaluo
sistem audiovisual yang sangat baik.
Untuk lebih mendalami dan
melengkapi pengetahuannya,paar wisatawan tidak lupa membeli leafet ,buku dan
VCD yang menguraikan berbagai aspek
kehidupan dan lingkungan ikan Paus. Hal ini jelas telah menghidupkan industri
percetakan ,perbukuan dan audiovisual.Bagi anak-anak ,juga tersedia sarana
hiburan yang bernuansa ikan Paus.
Berbagai restoran dan toko makanan berjejeran di
sekitar daerah itu untuk menjamu para wisatawan setelah capek mengintari wisata
ikan Paus.Setiap hari,ribuan orang datang mencari makanan dan minuman sehingga
kegiatan ekowisata ikan Paus juga menghidupkan industri dan jasa makaan dan
minuman.
Selain itu jasa
transportasi ,perhotelan dan restoran juga kebagian rezeki.Pada malam
hari,wisatawan mendatangi restoran dan tempat hiburan untuk makan dan minum
sampai larut malam sambil bercerita dan
menyaksikan life music atau life show bertema cerita rakyat yang sarat dengan
nilai budaya lokal. Jika semua aktivitas ini dinilai dengan uang ,maka
ekowisata ikan Paus telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap
perekonomian di kota ini.
C.Prinsip
Pengembangan ekowisata Pesisir dan Laut
Beberapa prinsip pengembangan ekowisata yang harus dipenuhi, yaitu:
Pertama
,mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap
bentang alam dan budaya masyarakat lokal .Pencegahan dan penanggulangan dampak
harus disesuaikan dengan sifat dan karakter bentang alam dan budaya masyarakat
lokal.
Kedua, mendidik atau menyadarkan wisatawan
dan masyarakat lokal akan pentingnya konservasi.
Ketiga, mengatur agar kawasan yang digunakan
untuk ekowisata dan manajemen pengelola kawasan pelestarian dapat menerima
langsung penghasilan atau pendapatan .Retribusi dan pajak konservasi dapat
diginakan secara langsung untuk membina ,melestarikan dan meningkatkan kualitas
kawasan pelestarian .
Keempat,masyarakat dilibatkan secara aktif
dalam perencanaan dan pengembangan ekowisata .
Kelima,keuntungan ekonomi yang diperoleh
secara nyata dari kegiatan ekowisata harus dapat mendorong masyarakat untuk
menjaga kelestareian kawasan pesisir dan laut.
Keenam,semua upaya pengembangan ,termasuk
pengembangan fasilitas dan utilitas ,harus tetap menjaga keharmonisan dengan alam .Bila terdapat
ketidakharmonisan dengan alam,hal itu akan merusak produk ekowisata yang ada.
Ketujuh,pembatasan pemenuhan permintaan
,karena umumnya daya dukung ekosisten alamiah lebih rendah daripada daya dukung
ekosistem buatan
Kedelapan,apabila suatu kawasan pelestarian dikembangkan
untuk ekowisata ,maka devisa dan belanja wisatawan dialokasikan secara
proporsional dan adil untuk pemerintahan pusat dan daerah.
D.Kriteria
dan komponen Ekowisata
Ekowisata memiliki tiga kriteria yaitu
memberi nilai konservasi yang dapat dihitung ,melibatkan masyarakat serta
menguntungkan dan dapat memelihara dirinya sendiri.
Kriteria tersebut dapat dipenuhi
bilamana setiap kegiatan ekowisata memadukan empat komponen yaitu
ekosistem,masyarakat ,budaya dan ekonomi
E.Dampak Umum Ekowisata
Dampak positif dari kegiatan
ekowisata dapat berupa:
- Peningkatan penghasilan dan devisa negara Tersedianya kesempatan kerja baru
- Berkembangnya usaha-usaha baru
- Meningkatkatnya kesadaran masyarakat dan wisatawan tentang pentingnya konservasi sumberdaya alam
- Peningkatan partisipasi masyarakat
- Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
Manfaat lain dari kegiatan ekowisata dapat berupa
- Meningkatnya promosi penggunaan sumberdaya alam secara berkelanjutan
- Berkurangnya ancaman terhadap keanekaragaman hayati yang ada di obyek wisata
- Meningkatnya keuntungan langsung dan tidak langsung dari para stakeholders
- Meningkatnya nilai ekonomi sumberdaya ekosistem
- Meningkatnya upaya pelestarian lingkungan
- Terbangunnya konstituensi untuk konservasi secara lokal ,nasional dan internasional
F.Dampak Sosial dan
Budaya Ekowisata
Akan memunculkan pertemuan budaya
antara wisatawan dan masyarakat lokal yang kemudian akan menghasilkan
“perkawinan budaya “,apabila budaya pendatang lebih berpengaruh kepada budaya
masyarakat lokal.
Perbedaan karakteristik antara
wisatawan dengan penduduk lokal dapat dilihat dari nilai dasar dan logika
,kepercayaan terhadap agama , tradisi,adat,gaya hidup,bentuk perilaku,tata cara
berbusana ,keuangan dan tata cara menghadapi pendatang.
G.Dampak Lingkungan
Ekosistem
Pengembangan ekowisata dapat mendatangkan dampak positif
berupa meningkatnya upaya reservasi sumberdaya alam,pembangunan taman
nasional,perlindungan pantai dan taman laut dan mempertahankan hutan Mangrove.
Namun
hal ini juga memunculkan dampak negatif berupa polusi,kerusakan lingkungan
fisik ,pemanfaatan berlebihan ,pembangunan fasilitas tanpa memperhatikan
kondisi lingkungan dan kerusakan hutan Mangrove.
F.Pengembangan
Ekowisata Di kota Makassar
Berbagai tempat yang berpotensi dijadikan sebagai tempat
pengembangan program ekowisata di kota Makassar yaitu Sungai
Jenebererang,sungai Tallo ,desa wisata Lakkang hingga perairan di pesisir dan
pinggiran Makassar.
Mengambil contoh sungai Tallo ,dimana jalur utama yang
memanfaatkan sungai Tallo sebagai sungai terbesar yang melintas tepat di tengah
kota akan melewati sebelah barat kawasan pergudangan terpadu. Jalur ini
sekaligus sebagai kawasan penghubung alami dengan kawasan riset terpadu yang
terletak di delta Lakkang, Kecamatan Tallo dan kawasan pelabuhan terpadu.Selain
itu adanya potensi pengembangan hutan mangrove di sungai ini untuk biota sungai serta
pemanfaatan lahan tidur si sepanjang bantaran sungai Tallo.Hal ini lebih
diperkuat lagi dengan adanya Perda Rencana Tata Ruang Wilayah .
Tak
kalah dengan Sungai Tallo, Desa wisata Lakkang mampu menarik wisatawan untuk menikmati wisata
sungai serta tujuan desa wisata yang ada di Lakkang .Selain itu desa ini bisa
dijadikan sebagai kawasan penyangga ruang terbuka hijau dan pengembangan
eksositem biota sungai yang menjadi salah satu sumber mata pencaharian warga.
Pengembangan sistem
transportasi air di tempat ini bisa pula dijadikan sebagai sarana alternatif
dalam mengatasi kasus kemacetan yang terus terjadi di kota Makassar akibat
tidak seimbangnya pertumbuhan kendaraan dan ketersediaan infrastruktur jalan. Agar
pengembangan ekowisata di kota Makassar
berjalan dengan baik maka dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak dan juga
dibutuhkan peningkatan infrastruktur pendukung seperti armada transportasi
wisata sungai,dermaga dan akses jala
Di
bulan Maret 2011 , Sulawesi Selatan didatangi oleh puluhan perusahaan perjalanan
wisata nasional dari delapan negara dimana mereka tersebut merupakan peserta dari
International Eco Tourism Bussines Forum and Mart 2011 "Enchating
Butterfly “yang melakukan tur di sejumlah objek wisata di Sulawesi Selatan
terutama Makassar untuk melihat potensi
paket wisata alam dan budaya (ekowisata). Forum
bisnis ini diselenggarakan untuk meningkatkan minat masyarakat pada ekowisata,
mempromosikan paket ekowisata dan meningkatkan jumlah wisatawan.Selain itu
adanya ketertarikan Bank dunia yang memberikan
dukungan dengan menyiapkan konsultan transportasi air asal Amerika untuk
membantu pemerintah daerah menyusun detail tata ruang transportasi air di
Makassar . Bank dunia
bersiap diri membantu dengan melakukan pembiayaan assesment dan analisis pengembangan
transportasi di kota ini .
G.Penutup
Akhir kata, semoga
pengelolaan ekowisata ini bisa ditindaklanjuti dan segera diwujudkan demi
memajukan Indonesia yang maju dan modern .Sebab jika saja pemerintah mengembangkan lebih jauh lagi mengenai konsep
ekowisata ini maka akan didapatkan tiga hal yaitu kelestarian sumber daya pesisir
dan laut terjamin,kesejahteraan masyarakat meningkat dan juga tak perlu
mengeluarkan biaya konservasi sumberdaya pesisir dan laut karena kelestarian
sumberdaya akan terjaga dengan sendirinya jika dikelola dengan baik
Sumber:
1.Buku Pengelolaan ekowisata pesisir dan laut karya Prof.Dr. Ir.H. Ambo Tuwo,DEA
2.http://www.regionaltimur.com/index.php/makassar-kembangkan-sistem-transportasi-air/
1.Buku Pengelolaan ekowisata pesisir dan laut karya Prof.Dr. Ir.H. Ambo Tuwo,DEA
2.http://www.regionaltimur.com/index.php/makassar-kembangkan-sistem-transportasi-air/
3.http://cakrawalaberita.com/metro-makassar/bank-dunia-mulai-kaji-sungai-tallo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar